STANDAR MANAJEMEN MUTU
Standar manajemen adalah struktur tugas, prosedur kerja, sistem
manajemen dan standar kerja dalam bidang kelembagaan, usaha serta keuangan.
Namun pengertian standar manajemen akan lebih spesifik jika menjadi standar
manajemen mutu, untuk mendukung standarisasi pada setiap mutu produk yang di
hasilkan perusahan maka hadirlah Organisasi Internasional untuk Standarisasi
yaitu Internasional Organization for Standardization (ISO) berperan sebagai
badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil badan
standarisasi nasional setiap negara.
ISO didirikan pada 23 februari 1947, ISO menetapkan
standar-standar industrial dan komersial dunia, ISO adalah jaringan institusi
standar nasional dari 148 negara, pada dasarnya satu anggota pernegara, ISO
bukan organisasi pemerintah ISO menempati posisi spesial diantara pemerintah
dan swasta. Oleh karena itu, ISO mampu bertindak sebagai organisasi yang
menjembatani dimana konsensus dapat diperoleh pada pemecahan masalah yang
mempertemukan kebutuhan bisnis dan kebutuhan masyarakat.
Proses sertifikasi untuk persyaratan Standar Sistem Manajemen
Mutu, misalnya ISO 9001:2000, adalah diakui sebagai suatu upaya dan cara uji
dari peningkatan kinerja dan produktifitas perusahaan dan juga sebagai
pembanding terhadap hasil kerja dan pencapaian keunggulan bisnis. Yang dimaksud
mutu disini adalah gambaran dan karakteristik konsumen atau pelanggan dari
barang atau jasa yang menunjukan kemampuannya dalam memuaskan konsumen sesuai dengan
kebutuhan yang di tentukan.
Dari uraian di atas maka sangat penting sebagai mahasiswa teknik mesin
untuk mengerti dan memahami standar manajemen mutu karena standar manajemen
mutu sangat berperan penting terhadap kualitas produk atau output dari suatu
perusahaan. Pemahaman standar manajemen mutu yang bertarap internasional juga
tentunya akan berpengaruh pada pola berpikir dan cara bekerja mahasiswa di
dunia industri, diharapkan mahasiswa akan memiliki kualitas yang setarap
kualitas internasional tentu akan mampu bersaing dan menghasilkan output yang
sangat berkualitas.
ISO 9000
ISO
9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000
yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional
di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987
oleh International Organization for
Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176.[1] ISO/TC
inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu.[1] ISO/TC
176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa
standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan
untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada
tahun 1994 dan tahun 2000.
2. adanya
pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem menghasilkan
produk-produk berkualitas;
3. tersimpannya
data dan arsip penting dengan baik;
4. adanya
pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang
rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan;
5.
secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu
sendiri.
Sebuah perusahaan atau
organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai
perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label "ISO 9001
Certified" atau "ISO 9001 Registered".
Sertifikasi
terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan
jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang
berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut.
Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka
telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan
tinggi dan universitas.
Kumpulan
Standar ISO 9000
ISO 9000 mencakup
standar-standar di bawah ini:
1. ISO 9000
- Quality Management Systems - Fundamentals and Vocabulary:
mencakup dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologi dari
Sistem Manajemen Mutu (SMM).
2. ISO
9001 - Quality Management Systems - Requirements: ditujukan untuk
digunakan di organisasi manapun yang merancang, membangun, memproduksi,
memasang dan/atau melayani produk apapun atau memberikan bentuk jasa apapun.
Standar ini memberikan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah
organisasi apabila mereka hendak memperoleh kepuasan pelanggan sebagai
hasil dari barang dan jasa yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan
tersebut. Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan
sertifikasi oleh pihak ketiga.
3. ISO 9004
- Quality Management Systems - Guidelines for Performance Improvements:
mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini memberikan
masukan tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem yang telah
terbentuk lama. Standar ini tidaklah ditujukan sebagai panduan untuk implementasi, hanya
memberikan masukan saja.
Masih
banyak lagi standar yang termasuk dalam kumpulan ISO 9000, dimana banyak juga
diantaranya yang tidak menyebutkan nomor "ISO 900x" seperti di atas.
Beberapa standar dalam area ISO 10000 masih dianggap sebagai bagian dari
kumpulan ISO 9000. Sebagai contoh ISO 10007:1995 yang mendiskusikan
Manajemen Konfigurasi dimana di
kebanyakan organisasi adalah salah satu elemen dari suatu sistem manajemen.
ISO mencatat
"Perhatian terhadap sertifikasi sering kali menutupi fakta bahwa terdapat
banyak sekali bagian dalam kumpulan standar ISO 9000 ... Suatu organisasi akan
meraup keuntungan penuh ketika standar-standar baru diintegrasikan dengan
standar-standar yang lain sehingga seluruh bagian ISO 9000 dapat
diimplementasikan". Sebagai catatan, ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003 telah
diintegrasikan menjadi ISO 9001. Kebanyakan, sebuah organisasi yang mengumumkan
bahwa dirinya "ISO 9000 Registered" biasanya merujuk pada ISO
9001.
SYSTEM
MANAJEMEN PRODUKSI TQM
Total
Quality MANAGEMENT (TQM)
mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai
dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen manajemen untuk
mendapatkan arahan perusahaan yang ingin terus meraih keunggulan dalam semua
aspek produk dan jasa penting bagi pelanggan. Ada beberapa elemen bahwa sesuatu
dikatakan berkualitas, yaitu:
1. Kualitas meliputi usaha memenuhi
atau melebihi harapan pelanggan
2. Kualitas mencakup produk,
jasa, manusia, proses, dan lingkungan
3. Kualitas
merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat ini
mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain).
4. Kualitas
merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,
proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Manfaat
Program TQM
TQM sangat
bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi, maupun bagi staf organisasi.
Manfaat TQM bagi
pelanggan adalah:
a. Sedikit atau bahkan tidak
memiliki masalah dengan produk atau pelayanan.
b. Kepedulian terhadap pelanggan
lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan.
c. Kepuasan pelanggan terjamin.
Manfaat TQM
bagi institusi adalah:
1. Terdapat perubahan kualitas
produk dan pelayanan
2. Staf lebih termotivasi
3. Produktifitas meningkat
4. Biaya turun
5. Produk cacat berkurang
6. Permasalahan dapat
diselesaikan dengan cepat.
Manfaat TQM
bagi staf Organisasi adalah:
1. Pemberdayaan
2. Lebih terlatih dan
berkemampuan
3. Lebih dihargai dan
diakui
Manfaat lain
dari implementasi TQM yang mungkin dapat dirasakan oleh institusi di masa yang
akan datang adalah:
1. Membuat institusi sebagai
pemimpin (leader) dan bukan hanya sekedar pengikut (follower)
2. Membantu terciptanya tim
work
3. Membuat institusi lebih
sensitif terhadap kebutuhan pelanggan
4. Membuat institusi siap
dan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan
5. Hubungan antara staf
departemen yang berbeda lebih mudah
Tujuh
konsep program TQM yang efektif yaitu perbaikan berkesinambungan, Six Sigma,
pemberdayaan pekerja, benchmarking, just-in-time (JIT), konsep Taguchi, dan
pengetahuan perangkat TQM
STANDAR
MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengertian
(Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) secara
umum merujuk pada 2 (dua) sumber, yaitu Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan pada Standar OHSAS
18001:2007 Occupational Health and Safety Management Systems.
Pengertian
(Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut
Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja ialah bagian dari sistem secara keseluruhan yang meliputi
struktur organisasi, perencanaan, tanggung-jawab, pelaksanaan, prosedur, proses
dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengajian dan pemeliharaan kebijakan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian
resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang
aman, efisien dan produktif. Sedangkan Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut standar OHSAS 18001:2007 ialah
bagian dari sebuah sistem manajemen organisasi (perusahaan) yang digunakan
untuk mengembangkan dan menerapkan Kebijakan K3 dan
mengelola resiko K3organisasi
(perusahaan) tersebut.
Elemen-Elemen
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bisa beragam tergantung dari
sumber (standar) dan aturan yang kita gunakan. Secara umum, Standar Sistem
Manajemen Keselamatan Kerja yang sering (umum) dijadikan rujukan ialah Standar
OHSAS 18001:2007, ILO-OSH:2001 dan Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
STANDAR
MANAJEMEN LINGKUNGAN
Standar
Manajemen adalah serangkaian syarat-syarat dan sistem-sistem yang harus
dipenuhi dalam mengatur permasalahan yang ada di dalam suatu bidang.
Standar-standar manajemen terdiri dari ISO 14000, ISO 9000, OHSAS 18000 dan
lain-lain.
ISO
14000 standar manajemen lingkungan yang sifatnya
sukarela tetapi konsumen menuntut produsen untuk melaksanakan program
sertifikasi tersebut. Pelaksanaan program sertifikasi ISO 14000 dapat dikatakan
sebagai tindakan proaktif dari produsen yang dapat mengangkat citra perusahaan
dan memperoleh kepercayaan dari konsumen. Dengan demikian maka pelaksanaan
Sistem Manajemen Lingkungan (SML) berdasarkan Standar ISO Seri 14000 bukan
merupakan beban tetapi justru merupakan kebutuhan bagi produsen (Kuhre, 1996).
ISO
9000 kumpulan standar untuk sistem
manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu
organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali
dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization
Technical Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab
untuk standar-standar sistem manajemen mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus
peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO
9000 akan menjadi up to datedan relevan untuk organisasi. Revisi terhadap
standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.
OHSAS
18000 Standar
OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari system manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja Internasional untuk membantu organisasi mengendalikan resiko
terhadap kesehatan dan keselamatan personilnya.
ISO 14000
Standar
manajemen lingkungan yang sifatnya sukarela tetapi konsumen menuntut produsen
untuk melaksanakan program sertifikasi tersebut. Pelaksanaan program
sertifikasi ISO 14000 dapat dikatakan sebagai tindakan proaktif dari produsen
yang dapat mengangkat citra perusahaan dan memperoleh kepercayaan dari
konsumen. Dengan demikian maka pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
berdasarkan Standar ISO Seri 14000 bukan merupakan beban tetapi justru
merupakan kebutuhan bagi produsen (Kuhre, 1996).
Referensi :